Harga Melia Biyang harga Melia Biyang harga Melia Biyang Banyak orang yang menawarkan Melia Biyang dengan harga yang berbeda-beda, baik yang jualan melalui BB, facebook, Twitter ataupun jualan langsung. Perlu anda ketahui bahwa Harga Melia Biyang Asli adalah Rp. 200.000,- s.d Rp. 250.000,- per botol dan anda harus membeli hanya dari Member dan Leader Aktiv PT. Melia Sehat Sejahtera. Bila ada penjual Melia Biyang yang bukan Member dan Leader Aktiv PT. Melia Sehat Sejahtera, berapapun itu harganya disarankan anda jangan membelinya. Melia Biyang hanya dijual secera exclusiv oleh Member dan Leader Aktiv PT. MSS melaui stokist-stokist resmi dan Kantor Pusat PT. MSS. Konsumen bisa membeli produk Melia Biyang hanya dari Member dan Leader Aktiv, boleh membeli eceran ataupun paketan. Bila anda ingin membeli Melia Biyang lebih dari satu paket saya sarankan untuk menjadi member baru dengan cara menghubungi kami di bawah ini. Yade Zaenal Mutaqin (INDKJ0288A) Komp. Margahayu Raya Barat Blok R-2 No. 33-D Soekarno-Hatta Bandung Hp: 0896 2757 5789 (sms) PIN BB: 7F8E16F3 WhatsApp: +62 821-1682-2996 Harga Melia Biyang Eceran 1 Botol Rp. 250.000,- 2 Botol Rp. 450.000,- 3 Botol Rp. 630.000,- 4 Botol Rp. 800.000,- Untuk Melia Biyang Paketan 1 Paket Rp. 800.000,- 2 Paket Rp. 1.500.000,- 3 Paket Rp. 2.200.000,- Untuk Pembelian Member atau Distributor 2 Paket Rp. 1.240.000,- 3 Paket Rp. 1.845.000,- 7 Paket Rp. 4.265.000,- 15 Paket Rp. 9.105.000,- NB: Syarat menjadi member atau distributor harus mengisi data pendaftaran yang akan diinformasikan oleh kami via bbm, sms ataupun telp. Anda yang berniat menjadi distributor diwajibkan untuk mengikuti Training Member Baru atau Distributor Baru. NB: Pembelian 7 dan 15 paket jauh lebih menguntungkan dibanding membeli 1 dan 3 paket untuk member atau distributor baru. Kami akan memberikan pelayanan informasi yang terbaik buat konsumen dan distributor kami dengan memberikan free konsultasi tentang manfaat Melia Biyang dan proses pemakaian produk yang baik dan benar supaya efektif dan cepet berhasil berdasarkan pengalaman konsumen kami. Pemesanan Hubungi kami: Yade Zaenal Mutaqin (INDKJ0288A) Komp. Margahayu Raya Barat Blok R-2 No. 33-D Soekarno-Hatta Bandung Hp: 0896 2757 5789 (sms) PIN BB: 7F8E16F3 WhatsApp: +62 821-1682-2996 Stok Melia Biyang dan Melia Propolis Stok Melia Biyang dan Melia Propolis Harga Melia Propolis Harga Melia Propolis Harga Melia Propolis Harga Melia Propolis akan anda temukan berbeda-beda berdasarkan penjualnya. Tapi yang pasti anda tidak disarankan membeli Melia Propolis dari penjual yang bukan Member Aktiv PT. Melia Sehat Sejahtera karena produknya palsu. Kami member dan Leader Aktiv PT. Melia Sehat Sejahtera hanya menjual produk asli dari PT. MSS, jadi kami berani menjamin 100% bahwa produk yang kami jual asli yang dijamin oleh BPOM RI dengan standar pabrik GMP dari Herbal Science Malaysia. Anda jangan sampai tergiur dengan harga murah yang dijual oleh bukan member dan leader aktiv PT. MSS, karena produknya bukan dari PT. MSS tapi produk oplosan yang sekarang lagi terus di sweeping oleh pihak management PT. MSS bersama LN PT. MSS dan pihak kepolisian. Banyak Melia Propolis di Apotek dan Toko Horbal dan Penjual bukan member aktive yang ternyata berbahaya bagi kesehatan karena dibikin secara tidak higienis dan bahan campuran yang berbahaya. Harga Eceran Melia Propolis 1 Botol Rp. 110.000,- 2 Botol Rp. 220.000,- 3 Botol Rp. 330.000,- Note: Pembelian 4 botol atau lebih harga kami berikan Rp. 100.000,- per botolnya. Harga Paketan Melia Propolis 1 Paket Rp. 770.000,- 2 Paket Rp. 1.400.000,- Harga Member Baru atau Distribuotr Baru 2 Paket Rp. 1.240.000,- 3 Paket Rp. 1.845.000,- 7 Paket Rp. 4.265.000,- 15 Paket Rp. 9.105.000,- Note: Syarat menjadi member atau distributor harus mengisi data pendaftaran yang akan diinformasikan oleh kami via bbm, sms ataupun telp. Anda yang berniat menjadi distributor diwajibkan untuk mengikuti Training Member Baru atau Distributor Baru. Note: Pembelian 7 dan 15 paket jauh lebih menguntungkan dibanding membeli 1 dan 3 paket untuk member atau distributor baru. Harga Melia Biyang dan Melia Propolis diatas belom termasuk ongkos kirim. Kami memakai jasa pengiriman via JNE, jika anda ingin mendapatkan GRATIS ONGKOS KIRIM hubungi Mr. Yade

Cara Mempersiapkan Diri dalam Menghadapi Ujian Nasional



1.Mental

siapkan mental kamu Secerdas apapun kamu, jika memiliki sikap mental yang negatif pasti sulit buat kamu meraih yang namanya sukses. Misalnya, sebut saja Alfredo. Dia sebenarnya pintar,tapi mudah panik. Pernah ia menghadapi lembar-lembar tes, sebenarnya asal sabar sedikit saja, ia bisa menyelesaikan soal-soal. Tatapi, melihat temannya satu persatukeluar kelas, pikirannya Jadi kacau balau.Diantara sikap mental negatif yang lain adalah: minder, gampang panik, tidak sabar dan menyerah sebelum bertanding alias putus asa. Ada istilah sebagai berikut “Yah,ngapain capek-capek belajar, emang gue bodoh bin idiot. Nggak lulus, bukan berartikiamat kan?” Kalau kamu udah kepikiran seperti itu, tanpa ujianpun, 99,9% kamu udahdijamin nggak lulus. Nah, bangunlah sikap percaya dirimu, yakin kamu pasti akan lulus.Jika kamu berusaha keras menyiapkan diri sebaik-baiknya, belajar dengan serius, bukanhanya sekedar lulus, bahkan peringkat bintang pun bisa kamu capai

2.Motivasi Diri Sendiri

Rajin memotivasi diri.Motivasi yang paling baik sebenarnya justru yang berasal dari kamu sendiri.Bermimpilah setinggi mungkin. Berawal dari mimpi itulah kamu akan terdorong untuk mewujudkannya. Tulislah mimpimu besar-besar kalau perlu tempel agar setiap kamumelihatnya, hatimu kan bergetar.Motivasi juga akan sangat dipengaruhi oleh visi dan misi. Visi adalah apa yang kamuinginkan terjadi pada dirimu dimasa yang akan datang. Sedangkan misi adalah apa-apayang harus kamu lakukan buat mewujudkan mimpi-mimpi besarmu itu.

3.Target

Menetapkan target.Dengan target kamu akan bekerja dengan penuh semangat. Target juga alat yangefektif untuk mengusir rasa malas, bosan, jenuh dan pemikirian Negatif lainnya. Akantetapi, target haruslah realistis. Misalnya, kamu kurang suka sama matematika, jangan memberi target dapat nilai 100. Karena hanya berbuah kecewa rasa masam plus berkerut.Kamu bisa mengukur target berdasarkan kemampuan yang Kamu miliki.

4.Hindari dan Kurangi

kebiasaan tidak produktif.Kepingin sukses kan ujian? Tiada kesuksesan tanpa perjuangan dan tiada perjuangantanpa pengorbanan. Salah satunya rela mengorbankan kebiasaan-kebiasaan yang tidak produktif yang semuanya membuang-buang waktu dan stamina. Jadi, jika kamu senang banget nonton TV, nongkrong di playstation, dll, sebaiknya saat menjelang ujian, hindaridulu dech....

5.Waktu

Sediakan waktu yang cukup untuk belajar Semakin kamu serius belajar, rasa bahwa kamu belum tahu apa-apa ternyata semakinbesar. Banyak hal yang menarik jika kamu benar-benar memahami sebuah permasalahan.Belajar jadi terasa mengasyikkan. Malah jadi satu hobi yang menyenangkan.

Pemanfaatan Kertas Sebagai Pengganti Media Tanaman

Media kertas kami buat karena banyak limbah kertas yang terbuang percuma,oleh karena itu kami berinisiatif untuk memanfaatkan kertas sebagai media tanam pengganti tanah dan trenyata percobaan kami ini telah berhasil.
Bahan-bahan:
Kertas bekas sebanyak 3 Kg /seperlunya.
Air sebanyak -+15 liter.
Alat-alat:
Blender.
Ember yang berdiameter -+ 50 cm.
Proses pembuatan:
Masukan kertas kedalam ember yang sudah diisi air sampai merendam kertas,rendam selama satu hari satu malam,setelah direndam hancurkan dengan belender yang sudah ada,lalu dihilangkan kandungan air yang terdapat dalam kertas tadi,maka akan terdapat kertas yang siap dimasukan kedalam pot.

Dunia Tanpa Narkoba

kita bisa bayangin aja gimana dunia kalo nggak ada narkoba?
di jamin hidup bakal damai deh. ya jelaslah, soalnya kalo dunia ini udah 100 % tanpa narkoba pastinya kriminal juga bakal berkurang. tahu nggak sih? kriminal itu juga di sebabin gara-gara narkoba. misalnya nih ya. orang yang lagi fly atau sakaw bisa aja kan memperkosa, mencuri, dan yang pasti ini bakal ngeresahin masyarakat banget. akibatnya, orang-orang bakal ngerasa nggak aman kan?
udah gitu, tahu nggak sih? kalo dunia tanpa narkoba, dijamin masa depan para anak dunia bakal cerah. mereka bisa menggapai cita-citanya. nggak ada lagi kata "menyesal" dalam hidup mereka. terus nggak ada lagi kata "mati sia-sia" cuma gara-gara markoba. ya nggak?
jadi, kita musti wujudin tuh "dunia tanpa narkoba''. semua pasti mau kan ngrasa damai? makanya jangan cuma mbayangin aja. buktiin kalo dunia emang bisa 100% tanpa narkoba. okey?

Merangsang kembali Gairah Jurnalistik


Semoga jurnalistik dalam jiwa remaja Indonesia makin bergairahMenurut wikipedia, jurnalistik berasal dari kata journal, artinya catatan harian, atau
catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti suratkabar.
Setiap orang punya bakat nulis. Meski gag keren-keren banget tapi kalo cuma nulis,
siapa sih yang gag bisa semasih dia mau belajar. Apalagi pada kalangan pelajar
maupun mahasiswa yang secara notabene adalah kaum akademis. Hanya saja
kepercayaan diri yang belum dimiliki.
Minimnya jumlah pendaftar baru anggota ekskul jurnalistik atau pers mahasiswa dan
rontoknya jumlah anggota ditengah jalan.
Banyak hal yang memicu semua ini tergantung dari sudut pandang mana dan
tentunya siapa yang mandang.
Yang perlu disorot adalah imej dari lembaga itu sendiri. Banyak teman eks-anggota
jurnalistik bercerita, saat pertama masuk, mereka sudah ditugasi tugas berat seperti
membuat artikel berita sebuah kegiatan sesuai tata cara penyajian berita ala
seorang jurnalis.
Otak yang vakum menulis selama mengikuti ujian kelulusan pas kelas tiga terang saja
shock dapet tugas yang bisa bikin kram otak ini. Coba mereka dikasi pemanasan dulu
kayak bikin pantun, fiksi mini, cerpen parodi, pasti makin betah kerja di dalemnya.
Terutama orang kayak saya yang males mikir. Hehehehe.
Banyak yang mengalami hal yang sama dan akhirnya mundur pelan-pelan di
tengah jalan. Akhirnya kabar tentang "tugas berat" ini menyebar ke seluruh penjuru.
Imej jurnalistik kampus dan sekolah juga kadang bikin orang awam ilfil untuk ikut
bergabung kesana. Bandingkan, berapa banyak remaja yang suka membaca koran
dan yang membaca majalah? Sedangkan output jurnalistik sekolah dan kampus
lebih mencerminkan sebuah koran.
Dengan kata-kata yang seakan penulis tu mau ngomong,"aku punya kosakata yang
lebih daripada kamu,wee..:p". Akhirnya pembaca berpikir kalo mau menjadi anggota
redaksi harus memiliki kosakata yang banyak banget. Jadi minder deh semua.
Prestasi lembaga jurnalistik juga harus ditingkatkan.Bila lembaga itu sudah punya
nama, siapa sih yang gag bangga kalo tulisannya termuat ke dalamnya?
Mungkin gag melulu kita harus ngomongin kuantitas, namun sebuah lembaga bisa
besar juga karena jumlah orang yang terlibat di dalamnya dan bagaimana lembaga
itu mempertahankan orang-orang di dalamnya.
Mungkin sudah saatnya meniru media-media yang sudah besar di Indonesia. Cara
penyajian yang ringan namun mengena dari segi berita dan pembaca akan
membuat daya tarik orang untuk masuk ke dalamnya.

Ayo Menulis


Berbicara itu mudah, memang. Dan, menulis itu gampang. Hanya, membuat tulisan yang berjiwa atau memiliki roh, itu perlu sentuhan. Sentuhan rasa dan hati” dengan mengutip ungkapan dari salah satu penulis bernama I Wayan Ananta Wijaya.

Menulis adalah potensi yang dimiliki oleh siapa pun. Siapa pun bisa menulis asalkan memiliki komitmen dan tekat yang kuat. Hal yang sama juga dipaparkan oleh Drs.I Made Rena Atmaja, selaku Pembina jurnalistik SMAN 7 Denpasar. “Menulis adalah suatu kebiasaan, kita dituntut untuk lebih sering membaca, karena dari membaca kita dapat mengetahui tulisan-tulisan yang baik”

“Tulisan yang baik adalah tulisan yang mampu menghipnotis pembacanya agar mau mengikuti apa yang ada dalam pikiran kita” Jelasnya. Memang, dalam membuat sebuah tulisan seseorang harus melalui berbagai tahapan proses terlebih dahulu. Diantara proses-proses itu ialah kesetiaan dirinya untuk terus menggali potensi diri, mendalami berbagai teknik pengembangan tulisan serta terus meningkatkan ilmu pengetahuan.

Untuk belajar menulis caranya sangat mudah. Tuliskanlah apa saja yang pernah terlintas di kepala kita. Setiap ide yang muncul harus segera ditangkap. Tak jadi soal tulisan itu tidak selesai dalam satu kali hentakan. Tapi setidaknya akan menjadi tabungan berlimpah manakala suatu saat kita mentok dan menemukannya kembali dalam kertas yang berceceran sebagai harta karun yang paling berharga.

Perluaslah wawasan, karena jika wawasan kita luas, menulis akan terasa gampang. Bagaimana bisa sebuah botol mengisi gelas dengan air, jika botol itu sendiri kosong?. Jadi, jika kita ingin menulis, jadilah pembaca yang baik terlebih dahulu.

Jadikanlah menulis itu kebutuhan pokok yang harus kita penuhi. Memang, awalnya akan terasa susah, namun semakin sering kita menulis. Tulisan kita akan menjadi lebih baik. Bacalah buku, koran, majalah, atau apa pun yang bisa kita baca. Jangan pelit untuk membeli sebuah buku atau majalah. Tunjukan bahwa kita serius ingin menjadi penulis.

Di jaman sekarang ini, setiap orang bebas menuliskan apa yang mereka inginkan. Mulailah belajar menulis dengan hal-hal yang kita sukai. Gunakan penamu dan goreskanlah dalam sebuah kertas. Ayo menulis !!

Karena Menulis Tak Membuatmu Berdosa

“Tidak ada orang yang tidak mempunyai rasa takut, betapa pun kecilnya. Rasa takut dan ketakutan adalah hal wajar. Rasa takut, ketakutan dan malas menjadi pertanda kita masih manusia. Yang perlu dihindarkan adalah takut dan ketakutan yang berlebihan, yang tidak berdasar.”



Setiap kata yang tertuang dalam baris-baris kalimat menyampaikan maksud yang hampir sama dengan kata-kata yang terucapkan, menulis dapat digambarkan seperti ’berbicara’ melalui tulisan.

Menjadi seorang jurnalis tidaklah semudah berbicara dengan orang lain di hadapan anda, setiap penulis memiliki gaya menulisnya sendiri-sendiri untuk menyampaikan maksudnya dalam paragraf-paragrafnya, namun yang terpenting bagi seorang penulis adalah rasa percaya diri, karena sebuah tulisan yang dibuat dengan sungguh-sungguh pasti akan dibaca dengan sungguh-sungguh, dan untuk menjadi seorang penulis yang baik harus dimulai dengan menjadi pembaca yang baik.

Dalam hal apapun, kadangkala sesuatu yang dilakukan dengan memaksa dan tidak sesuai dengan mood memang memiliki sense yang berbeda jika kita membuat hal yang memang timbul dari hati. Begitu pula dengan menulis. Seorang penulis akan dengan gampang membuat suatu tulisan jika ia sudah memiliki gambaran mengenai apa yang akan ia tulis, namun sebaliknya jika seorang penulis dipaksa untuk membuat tulisan, maka ia berusaha keras memeras otaknya untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Menurut pendapat masyarakat umum menulis merupakan hal yang bisa dibilang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Dan ada pula yang berargumen bahwa menulis adalah hal yang asik dan seru.

Akhir-akhir ini yang sering terdengar melalui telinga, minat menulis seorang pelajar merosot secara drastis. Bukan hanya malas untuk menulis suatu artikel, pelajar juga cenderung malas untuk membaca. Padahal, membaca adalah salah satu ujung tombak mencapai kesuksesan dalam menulis. Seorang jurnalis harus memiliki sikap tanggung jawab dimana mereka harus bisa bertanggung jawab atas segala tulisan yang mereka buat. Hal itu tidak mematahkan semangat siswa untuk tetap berkerasi. Menulis merupakan salah satu karya seni yang memiliki keindahan sendiri pada tiap kata-katanya. Seorang penulis selalu bisa mengekspresikan kata-kata yang mereka miliki, walaupun sederhana tetapi makna yang terdapat dalam suatu tulisan akan sangat berarti jika si penulis tersebut dapat menentukan ide pokok yang menarik serta menentukan anggle yang pas pada tulisannya. Mencoba untuk menulis tidak saja dengan tulisan yang selalu bernilai berat tetapi kita bisa memulai menulis dengan cara menulis buku harian atau mungkin menulis cerpen yang isinya mengenai pengalaman pribadi. Jika siswa mampu membuat buku harian tiap harinya, otomatis kosa kata dan juga pengembangan kalimat pada tiap tulisan akan selalu berkembang dan menulis akan menjadi pekerjaan yang menyenangkan. Dan untuk mengembalikan minat siswa untuk menulis cobalah untuk mengikuti ekstra kurikuler jurnalistik di sekolah dan mengikuti workshop menulis yang sering dilakukan oleh beberapa Universitas. Jadi selain kita mampu menyalurkan hobby kita juga bisa mendapatkan ilmu menganai cara menulis yang baik dan benar.

Permasalahan lainnya bahkan ada juga rasa takut yang dialami para remaja untuk menulis. “Saya gak minat ikut jurnalistik, karena takut nulis,” ungkap Helena (16). “Saya lebih suka baca daripada nulis. Saya takut nulis. Takut tulisannya gak bagus dan takut dihina, takut dikomentarin juga tulisan yang saya buat. Jadi lebih baik baca aja, ” tambah gadis yang duduk di kelas XI IPA ini. Takut dikritik, dihina, dilecehkan adalah hal yang lumrah. Biarkan saja orang yang suka mengkritik sibuk mengkritik.Dan tidak ada salahnya melumat rasa takut tersebut dengan berbagai cara, dengan menulis misalnya. Bayangkan apabila semua orang hanya ingin membaca, lalu siapa yang akan menyediakan bahan bacaan?

Faktanya kebanyakan orang memang lebih memilih untuk membaca daripada menulis karena berbagai alasan. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh tim MEKAR terhadap 50 responden yang keseluruhan merupakan siswa salah satu SMA diketahui bahwa 41 orang atau sebanyak 82% responden menyatakan mereka tidak memiliki minat untuk menulis. Sementara sisanya sebanyak 9 responden memiliki minat untuk menulis. Berdasarkan survey yang dilakukan dapat dilihat perbedaan yang signifikan antara responden yang memiliki minat menulis dengan respoden yang tidak memiliki minat menulis.

Berdasarkan survey yang dilakukan tim Mekar ada beberapa macam alasan yang menjadi factor berkurangnya minat mereka untuk menulis, terlebih untuk jurnalistik. “Saya gak minat karena merasa memang gak punya kemampuan menulis” ujar Ronny (17) saat dimintai alasan mengenai minat menulisnya. Lain lagi yang diungkapkan oleh Meta salah seorang siswi kelas XI IS mengatakan bahwa minat menulisnya tidak ada karena ia merasa sangat sulit untuk membuat sebuah tulisan yang menarik untuk dibaca. “jangankan untuk dibaca orang lain, untuk dibaca sendiri saja rasanya kurang bagus” ungkapnya lagi.

Rasa takut, tidak percaya diri, sepertinya benar-benar menjadi factor penghambat untuk menulis. Belum lagi masalah mood. Banyak yang malas menulis dengan alasan tidak bisa menemukan mood yang baik. Padahal mood bukan untuk dicari melainkan untuk diciptakan. Menurut Hanan (55), hal ini seharusnya bisa bisa dihilangkan dengan cara menyediakan ruang kepada para siswa untuk dapat mengembangkan keampuannya. Seringkali ditemukan bahwa banyak siswa yang memiliki kemampuan untuk menulis tetapi tidak berminat untuk menulis karena keterbatasan ruang untuk berekspresi. Penyediaan ruang ini diharapakan dapat mengembangkan bakat siswa yang terpendam. Selain itu menurut pria yang selama 23 tahun menjdi guru Bahasa Indonesia ini, untuk dapat mengembangkan minat menulis juga diperlukan tantangan. “Dengan lomba-lomba misalnya, dan juga diperlukan pengarahan agar lebih terarah,” tambah pria yang gemar membaca ini.

Menulis mungkin bukanlah hal yang mudah. Namun semua akan menajdi mudah bila kita berlatih. Menulis layaknya seseorang yang mengendarai sepeda. Jika tidak dikendarai maka tidak akan bergerak. Semula memang masih tidak labil dan sering terjatuh. Namun lama kelamaan akan terus meluncur. Karena itu belajar menulis dengan menulis. Melatih diri, mendenda jiwa agar sadar. Menulis adalah samudera tak bertepi. Jadi, melawan diri, melawan takut akan kekurangan diri. Melawan takut menulis dengan menulis, menulis kata, merangkai kata-kata melumat takut. Untuk apa takut menulis toh menulis tidak membuat dosa.